Alhamdulillah kita telah memasuki bulan Ramadhan, bulan yang selama ini kita rindukan. Bahkan kita selalu bermohon kepada Allah agar bisa dipertemukan di bulan ramadhan ini. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa bulan ramadhan ini adalah bulan yang dikatakan oleh Rasulullah ﷺ sebagai bulan yang dipenuhi keberkahan.
أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِيْنِ فِيْهِ لَيْلَةٌ هِيَ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرُهَا فَقَدْ حُرِمَ
[Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, di mana Allah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kamu. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan durhaka dibelenggu. Di bulan itu terdapat suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa dihalangi mendapatkan kebaikannya, maka ia telah terhalangi.” (HR. Ahmad, Nasa’i, dan Baihaqi)]
Ilustrasi Berdoa di Bulan Ramadhan (Sumber:Gambar oleh chiplanay dari Pixabay) |
Dalam hadits tersebut juga memberikan pelajaran bagi kita bahwa pada bulan ramadhan pintu-pintu langit dalam hal ini pintu-pintu surga dibuka oleh Allah selebar-lebarnya dan pintu-pintu neraka ditutup, mengisyaratkan kepada kita bahwa pada bulan ramadhan merupakan bulan yang dimana diturunkannya maghfirah (ampunan) dari Allah ﷻ.
Di hadits yang lain Rasulullah juga menyebutkan bahwa barangsiapa yang menghidupkan bulan ramadhan dalam artian mengisi hari-harinya di bulan ramadhan dengan segala kebaikan maka akan diampuni dosa yang telah berlalu.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
[Siapa yang menghidupkan bulan ramadhan (dengan ibadah puasa atau lainnya) dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah berlalu (H.R Bukhari dan Muslim)]
Akan tetapi, euforia bulan ramadhan tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya karena adanya pandemi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit covid-19. Sampai dengan tanggal 30 April 2020, total penderita positif covid-19 di Indonesia berjumlah 9771 orang dengan penderita yang meninggal menyentuh angka 784 orang. Hal ini menyebabkan berbagai unsur pemerintahan menghimbau untuk melaksanakan seluruh aktifitas dari rumah termasuk dalam hal beribadah di bulan ramadhan ini.
Adanya himbauan dari berbagai unsur pemerintahan ini seharusnya tidak menyurutkan semangat kita dalam beribadah di bulan ramadhan. Ramadhan tahun ini harusnya menjadi refleksi kita dengan ramadhan yang telah kita lalui pada tahun-tahun sebelumnya. Jika di ramadhan tahun sebelumnya kita masih di sibukkan dengan aktifitas dunia di luar rumah kita sehingga mengurangi fokus kita dalam beribadah di bulan ramadhan, maka bulan ramadhan di tahun ini kita dihimbau untuk tetap di rumah sehingga kita lebih mudah memfokuskan diri dalam beribadah.
Selanjutnya saya akan bagikan beberapa kegiatan bernilai ibadah yang bisa dilakukan dari rumah.
1. Membaca dan Menghayati Makna AlQuran
Perlu diketahui yang menjadikan bulan ramadhan mulia, karena di bulan ramadhan tersebut adalah waktu diturunkannnya Alquran. Hal yang sama juga berlaku pada nabi Muhammad ﷺ menjadi nabi yang paling mulia karena kepada beliau ﷺ diturunkannya Alquran. Maka kita manusia akan menjadi mulia ketika kita mendekatkan diri kita dengan Alquran. Cara kita berinteraksi dengan Alquran dapat dilakukan dengan membaca Alquran tersebut. Ramadhan menjadi bulan diturunkannya AlQuran seperti yang Allah ﷻ sebutkan dalam Q.S Al-Baqara: 185.
شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ…
[bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan [permulaan] Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S Al-Baqarah:185)]
Saat kita membaca Alquran maka kita akan mendapatkan banyak kebaikan dari tiap hurufnya. Setiap kebaikan yang diperoleh dari tiap huruf akan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan. Hal tersebut sesuai dengan hadits dari Rasulullah ﷺ.
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
[Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)]
Pada bulan ramadhan ini sebisa mungkin kita dapat mengkhatamkan bacaan AlQuran kita, minimal dalam sebulan kita mampu menyelesaikan membaca 30 juz atau satu kali khatam. Seharusnya sampai dengan hari ini, kita telah menyelesaikan bacaan Quran sebanyak 9 juz. Bagi teman-teman yang belum mencapai target tersebut, berikut akan saya bagikan cara mengkhatamkan Alquran dalam sebulan.
Tips Mengkhatamkan AlQuran (Sumber: IG Lidmi.Pusat) |
2. Sholat 5 waktu termasuk sholat tarawih dan sholat-sholat sunnah lainnya
Melaksanakan sholat 5 waktu bagi seorang muslim adalah hukumnya wajib ‘ain. Dalam artian bahwa setiap orang yang mengaku beragama Islam wajib melaksanakannya. Bahkan melaksanakan sholat lima waktu adalah salah satu dari Rukun Islam. Hal tersebut selaras dengan hadits nabi Muhammad ﷺ yang berbunyi.
بُنِيَ الإسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ, وَحَجِّ الْبَيْتِ, وَصَوْمِ رَمَضَانَ
[Islam dibangun atas lima pekara. (1) Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasul Allah, (2) mendirikan shalat, (3) mengeluarkan zakat, (4) melaksanakan ibadah haji, dan (5) berpuasa Ramadhan”. (HR Bukhari dan Muslim)]
Dari hadits di atas juga kita dapat mempelajari bahwa pelaksanaan sholat 5 waktu dan puasa ramadhan adaah satu kesatuan. Seorang muslim tidak boleh hanya melaksanakn puasa ramadhan akan tetapi meninggalkan sholat 5 waktu, begitupun sebaliknya.
Bulan ramadhan tahun ini berada dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti yang sudah sempat saya sebutkan pada pembahasan awal tadi. Hal ini membuat kita melaksanakan sholat 5 waktu termasuk sholat tarawih dan sholat-sholat lainnya di rumah. Hal tersebut berdasarkan himbauan dari Majelis Ulama Indonesia. Tentunya penundaan sementara pelaksanaan sholat di masjid beralasan dengan berbagai pertimbangan syar’i. beberapa pertimbangan tersebut akan saya sebutkan berikut ini.
…وَلَا تُلۡقُواْ بِأَيۡدِيكُمۡ إِلَى ٱلتَّہۡلُكَةِۛ…
[…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…(Q.S Al-Baqarah: 195)]
لَا تُورِدُوا الْمُمْرِضَ عَلَى الْمُصِحِّ
Janganlah kalian mencampurkan antara yang sakit dengan yang sehat" (HR. al-Bukhari)
Selain dari ayat AlQuran dan hadits, para ulama kita yang ada di Indonesia menggunakan beberapa kaidah dalam ilmu fikih berikut.
دَرْءُ الْمَفِاسِدِ أَوْلَى مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ
[Menolak keburukan lebih didahulukan dari pada mengambil manfaat]
لَاضَرَرُ وَلَاضِرَارَ
[Tidak boleh membahayakan diri dan tidak boleh membahayakan orang lain]
Memang penutupan sementara masjid dari aktifitas ibadah kita membuat kita sedih termasuk diri saya pribadi. Akan tetapi perlu kita tanamkan pada diri kita bahwa itu semua tidak menyurutkan semangat kita dalam beribadah di bulan ramadhan tahun ini, bahkan kita upayakan lebih maksimal lagi.
3. Memperbanyak doa
Bulan ramadhan adalah bulan di mana peluang doa kita dikabulkan lebih besar. Orang-orang yang berpuasa memperoleh keutamaan sebagai orang yang doanya akan dikabulkan oleh Allah ﷻ seperti dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ yang berbunyi.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَتُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
(Tiga doa yang tidak ditolak ; doa orang tua terhadap anaknya ; doa orang yang sedang berpuasa dan doa seorang musafir”. (H.R Baihaqi)
Jika kita ingin lebih dikabulkan lagi doa kita, hendaknya kita memperhatikan waktu dalam beribadah. Diantaranya adalah menjelang berbuka puasa dan di hari jumat.
Ada satu doa yang diajarkan oleh istri rasulullah ﷻ, Aisyah radhiyallahu ta’ala anhuma, yaitu:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
[Allahuma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi maaf, Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)]
4. Berusaha Meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat bahkan perkara maksiat
Seorang beriman itu idealnya dia berusaha meninggalkan segala hal perkara sia-sia, seperti menghabiskan seluruh waktu siangnya hanya untuk bermain game android atau semisalnya. Hal ini masuk dalam keumuman hadits Rasulullah ﷺ, yaitu
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
[Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (H.R Tirmidzi)]
Termasuk juga dalam perkara yang tidak bermanfaaat adalah perkara yang dihukumi haram atau makruh, serta perkara mubah yang dilakukan secara berlebihan. Bahkan orang yang tidak meninggalkan perkara yang dilarang tersebut diancam oleh Allah ﷻ bahwa ibadah puasa yang dilakukannya tidak diterima oleh-Nya.
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
[Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan yang sia-sia dan keji. ((HR. Ibnu Majah dan Hakim)
Itulah beberapa aktifitas ramadhan yang bisa kita lakukan selama masa pandemi ini. Hendaknya kita berusaha sebisa mungkin untuk dapat melaksanakannya, sehingga puasa kita tahun ini menjadi puasa terbaik dalam hidup kita. Karena bisa saja tahun depan kita tidak diizinkan oleh Allah untuk berjumpa kembali dalam bulan ramadhan.
0 Comments:
Post a Comment