Monday, March 22, 2021

Mengenal Struktur Pokok Tumbuhan

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Pada kesempatan ini saya akan membagikan tulisan terkait dengan dunia tumbuhan. Dalam ilmu biologi kita mengetahui bahwa tumbuhan adalah salah satu makhluk hidup multiseluler yang bersifat autotrof. Artinya, tumbuhan memiliki kemampuan untuk mengubah senyawa anorganik di sekitarnya menjadi senyawa organik dengan bantuan energi cahaya. Kemampuannya ini menyebabkan dirinya mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dirinya sendiri. Ternyata, kemampuan tumbuhan tersebut karena adanya “kerja sama” dari beberapa struktur pokok tubuh tumbuhan. Struktur pokok tumbuhan tersebut dapat kita lihat di bawah ini.

Akar (Radix)
Akar (radix) memiliki fungsi utama sebagai bagian tempat penyerap air dan unsur hara yang nantinya digunakan sebagai nutrisi dari tumbuhan. Akar memiliki sifat geotrofi positif, artinya pertumbuhan akar selalu menuju ke pusat bumi. Selain itu akar juga bersifat hidrotrofi, yaitu pergerakan akarnya selalu menuju sumber air yang ada di dalam tanah. Akar juga bersifat fototrofi negatif yang arah pertumbuhannya menjauhi cahaya. Secara morfologi umum, akar ini tidak memiliki ruas sehingga tidak memungkinkan sebagai tempat duduknya daun. Kemampuan akar dalam menyerap air dan unsur hara berkaitan dengan struktur anatominya. Secara anatomi, akar disusun dari jaringan xylem dan floem. Organ tumbuhan ini  akan memiliki bentuk yang berbeda pada tumbuhan dikotil dan monokotil. Pada tumbuhan dikotil adalah tunggang, sedangkan pada tumbuhan monokotil adalah serabut.

Gambar Salah Satu Jenis Akar, yaitu Akar Serabut
(Sumber: Banana patrol - Karya sendiri, CC BY-SA 3.0, Pranala)

Batang (Caulis)
Batang (caulis) berfungsi sebagai jalur transportasi air dan unsur hara tumbuhan dari akar ke daun. Pada dasarnya, sifat-sifat batang ini berlawanan dengan sifat akar. Batang memiliki sifat fototrofi positif (mendekati cahaya) dan geotrofi negatif (menjauhi pusat bumi). Batang ini memiliki bentuk yang beragam walaupun pada umumnya cenderung berbentuk bulat. Pada batang terdapat buku-buku (nodus). Pada nodus ini menjadi tempat melekatnya daun. Jarak antara dua buku-buku ini disebut ruas (internodus). Keberadaan buku-buku dan ruas ini berbeda antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Pada tumbuhan dikotil,  terkadang buku-buku ini tidak terlihat tetapi hanya berupa tonjolan, sedangkan pada tumbuhan monokotil buku-buku batang terlihat jelas. 

Gambar Batang Tumbuhan Bambu
(Sumber: Free-Photos dari Pixabay)


Daun (Folium)
Daun (folium) biasanya berwarna hijau, meskiun pada beberapa spesies tumbuhan memiliki warna yang lain. Warna hijau ini berkaitan erat dengan keberadaan klorofil, yang berfungsi sebagai pigmen penangkap cahaya matahari. Daun ini memiliki fungsi yang beragam, diantaranya sebagai organ pernapasan, tempat berlangsungnya fotosintesis serta sebagai alat perkembangbiakkan vegetatif (perkembang biakkan secara aseksual)

Gambar Salah Satu Bentuk Daun
(Sumber: Krzysztof P. Jasiutowicz - first upload pl.wikipedia 11:26, 10 jul (lipiec) 2004 by Kpjas as pl:Grafika:Lisc lipy.jpg, CC BY-SA 3.0, Pranala)


Bunga (Flos)
Meskipun bunga bukan merupakan organ tumbuhan yang “berperan langsung” dalam pemenuhan nutrisi tubuh tumbuhan, akan tetapi bunga menjadi “alat” yang memperbanyak anakan dari tumbuhan itu sendiri. Atau dengan kata lain bunga adalah organ reproduksi seksual dari tumbuhan. Bunga berasal dari modifikasi batang dan daun. Proses modifikasi tersebut dipengaruhi oleh fitohormon tertentu. Pada umunya bunga memiliki warna yang cerah. Warna bunga yang cerah tersebut bertujuan untuk menarik serangga sehingga membantu dalam proses penyerbukan. Bagian dari bunga yang berwarna cerah ini disebut kelopak (calyx) dan mahkota (corolla). Pada bunga juga terdapat benang sari (stamen) sebagai organ reproduksi jantan dan putik (filamen) sebagai organ reproduksi betina. Sebuah bunga dikatakan bunga sempurna apabila memiliki benang sari dan putik dalam satu organ, begitu juga sebaliknya. bunga pada tumbuhan dikotil berbeda dengan tumbuhan monokotil. Pada tumbuhan dikotil, bunga memiliki kelopak yang berjumlah 4, 5 atau kelipatannya, sedangkan pada monokotil, kelopak bunga dapat berjumlah 3 atau kelipatannya.

Gambar Bunga
(Sumber: Bessi dari Pixabay)


Buah (Fructus)
Buah adalah perkembangan selanjutnya dari bunga tang telah mengalami pembuahan atau penyerbukan. Buah adalah struktur tumbuhan yang mengandung biji. Buah pada umunya membungkus dan melindungi biji. Dalam ilmu botani, buah ini dibedakan menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang berkembang dari ovarium sedangkan buah semu adalah buah yang dibentuk selain dari ovarium. 

Gambar Buah
(Sumber: Bruno /Germany dari Pixabay)
 


Referensi:

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Reece, Jane B. et al. 2017. Campbell Biology. 11th Ed. Pearson education: United States of America
  


 

0 Comments:

Post a Comment