Monday, March 22, 2021

Ketahanan Coronavirus di Udara serta Cara Mendisinfeksinya

Coronavirus
(Sumber:Source)
Coronavirus, begitulah namanya. Virus ini kita kenal menjadi sebab terjadinya pandemi COVID-19 yang melanda di seluruh dunia. Pada umumnya, makhluk yang “terkatogerikan” oleh para ahli sebagai virus ini tidak akan aktif ketika berada di luar tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, ketika virus ini berada di udara atau di luar tubuh makhluk hidup (inang), maka dia tidak akan melakukan aktifitas yang menunjukkan adanya kehdupan pada dirinya. Coronavirus memiliki kemampuan bertahan  di udara atau di luar tubuh makhluk hidup (inang) . Pada postingan kali ini, saya akan membagikan informasi terkait kemampuan bertahan virus di luar inangnya (udara) serta cara kita untuk mendisinfeksinya.

Di awal tahun 2020, para peneliti menguji ketahanan coronavirus ini di udara dengan menggunakan pegujian di berbagai jenis permukaan benda, seperti besi, aluminium, plastik, dan sebagainya. Para peneliti tidak hanya menguji ketahanan coronavirus di luar tubuh inangnya, mereka juga  menguji senyawa biosidal yang dapat dipergunakan untuk melakukan disinfektasi. 

Coronavirus yang menginfeksi manusia memiliki kemampuan dapat bertahan di suhu ruang (kurang lebih berkisar antara 200C sampai dengan 250C) hingga mencapai 9 hari. Suhu ruang yang mencapai 300C atau lebih dapat mengurangi kemampuan coronavirus untuk berada di udara. Bahkan pada jenis coronavirus yang menginfeksi hewan memiliki kemampuan bertahan di udara hingga 28 hari. Potensi besar yang menjadi sumber penularan coronavirus ini berada di permukaan peralatan atau benda-benda yang ada di fasilitas kesehatan (klinik kesehatan, puskesmas, atau rumah sakit). Meskipun begitu, pada lingkungan sekitar kita juga perlu diperhatikan karena bisa menjadi media penularan coronavirus ini. Terutama setelah menyentuh bende-benda di sekitar, jangan langsung menyentuh wajah kita tanpa membersihkan terlebih dahulu tangan kita. Dari data  yang ada, dalam satu jam kita dapat menyentuh wajah kita hingga 23 kali. sehingga kita perlu untuk melakukan disinfektasi pada benda-benda di sekitar kita untuk mengurangi peluang terjadinya penularan coronavirus ke tubuh kita.

Ilustrasi Mencuci tangan
(Sumber: Source)
Terdapat dua senyawa biosidal (baca: zat kimia) yang mudah untuk ditemukan dapat  menjadi bahan  disinfektasi,  yaitu natrium hipoklorit dan alkohol. Natrium hipoklorit ini dapat kita temukan di produk pemutih pakaian yang digunakan sehari-hari. Natrium hipklorit yang digunakan untuk melakukan disinfektasi pada coronavirus yaitu pada konsentrasi 0,1%. Adapun alkohol dapat digunakan untuk disinfektasi pada permukaan yang berukuran kecil dengan konsentrasi  pertumbuhan virus memiliki konsentrasi 62 % sampai dengan 71 %. Selain penggunaan dua senyawa tersebut,  langkah lain untuk mencegah penularan coronavirus ke tubuh kita adalah dengan menjaga kebersihan tangan.   

Referensi:


Kampf, G., D. Todt, S. Pfaender, and E. Steinmann. 2020. Persistence of coronaviruses on inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents. Journal of Hospital Infection. 104: 246-251


0 Comments:

Post a Comment