Friday, March 19, 2021

Agar Kita Tidak Meremehkan Nikmat Allah ﷻ

Ilustrasi Bersyukur
(Sumber: Image by Avi Chomotovski from Pixabay)


Terkadang kita merasa kurang bersyukur atas nikmat yang telah Allah ﷻ berikan kepada kita. Ternyata, perasaan kurang bersyukur ini dapat diatasi dengan kita menghayati hadits Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar engkau sekalian tiak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu." (Muttafaq Alaihi)

Berdasarkan hadits tersebut terdapat pelajaran yang dapat kita ambil yaitu:

1. Ketenangan hati seseorang tidak akan diperoleh kecuali dengan membaguskan pandangannya dan qanaah terhadap apa-apa yang telah Allah bagikan kepada masing-masing hamba. Apabila seseorang telah bersikap qanaah dalam hatinya, lalu diresapi dan dihayati atas nikmat yang telah Allah ﷻ berikan kepadanya, maka hatinya kelak akan mendapatkan ketenangan sehingga memunculkan perasaan ridha akan segala pemberian dari Allah ﷻ

2. Nabi ﷺ telah memberi bimbingan kepada ummatnya jalan menuju qanaah dan menunjuki mereka arah untuk meraih sikap ridha terhadap segala karunia Allah. Beliau ﷺ memerintahkan kepada kita untuk memandang orang yang dibawahnya dalam urusan keduniaan. Entah itu dalam urusan apapun, baik itu dalam urusan harta, kesehatan jabatan dsb. Oleh karena itu, jika seorang hamba mau merenungkan dengan  benar nikmat pemberian Allah ﷻ maka dia akan tahu betapa besar nikmat yang telah diberikan kepadanya.

3. Terkait untuk urusan-urusan ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah, maka seseorang hendaknya melihat orang-orang yang berada diatasnya, berbeda halnya dengan urusan keduniaan. Sehingga kelak perasaan ini akan menumbuhkan jiwa yang selalu semangat dalam meningkatkan ketaatan dan kedekatannya kepada Allah ﷻ.

Referensi:

Al-Bassam, Abdullah bin Abdurrahman. 2016. Syarah Kitab Al-Jami’. Terjemahan Ahmad Dzulfikar. Solo: Pustaka Arafah


0 Comments:

Post a Comment